Ehm, pagi menjelang siang ini, gue sama temen-temen gue lagi gentayangan di salah satu Mall di kota gue, CL nama bekennya.
Niatnya gue sama temen gue mau nonton film yang paling kocak dan menggemaskan juga meresahkan. Film karangan idola gue bang Radityadika.
Gue dan temen janjian di depan TGA tepat jam 10 (pagi lo ya, bukan malem).
Kami tu udah kayak hantu remaja yang berpakaian tidak lucu dan tidak menarik dan kami bagian dari jomblo imut yang bahagia yang sedang bergentayangan tanpa kerjaan (kayak lagi catwalk di panggung aja ya?)
Setelah kami sudah berkumpul semua dan tidak kurang suatu apapun (tentu aja kecuali kurang pacar) kami digiring menuju gedung bioskop, dan kami bergentayangan tepat ditengah lautan manusia yang hampir sama dengan kami, mau nonton Cinbros juga. Hanya, bedanya, kebanyakan dari mereka bersama pasangan, dan kami? bersama dengan harapan yang telah pupus (eaaaa).
Setelah berfikir lebih matang kami bertujuh, memilih menumbalkan 2 teman kami-yang sedang tidak beruntung ini untuk mengantri di tengah lautan manusia, mereka adalah Andin dan Nisa.
malang memang, namun mereka justru senang. (gue aja gatau apa motivasi mereka dengan senang menerima tantangan itu).
Bukan apa-apa sih, tapi dengan antrian sepanjang itu- yang menurut gue sendiri itu lebih mirip antrian sembako dan penerimaan BLT, gue takut Andin, yang memang sudah kurus itu akan bertambah ramping jika terlindas oleh manusia lain yang gila akan bang Radit.
Dan kalo Nisa, jujur gue gak takut dia bakal ramping, yang gue takut itu rambut curly cethar membahana miliknya akan menjadi lurus. Dan itu bener-bener nyesek. Namun nasib ya nasib, mereka tetap melakukannya dengan hati ikhlas dan polos tanpa dosa dan mereka juga gak tau kalo udah gue dan temen gue tumbalin demi tujuan bersama.
Setelah ngantri selama satu jam lebih, akhirnya pintu bioskop segera dibuka. Dengan spontan para manusia dan tumbal kami-Andin&Nisa langsung berlari maraton menuju Loket pembelian tiket.
Tadinya sempat kami melihat ada mbak-mbak yang membersihkan loket & seolah ingin mengakhiri penderitaan mereka yang mengantri. Namun JLEB JLEB TRIPLE JLEB setelah membersihkan loket itu, mbak itu hanya masuk kembali ke dalam dan tidak kembali. PHP (Pemberi Harapan Palsu) memang, kami merasa telah dicampakkan begitu saja...
Kembali ke antrian, Setelah di depan loket, penderitaan kami tidak berhenti begitu saja! Kami masih harus menunggu loket dibuka!
Hampir setengah jam kami menunggu dan akhirnya loket dibuka.
BLUZZZZ manusia-manusia itu langsung berlarian menggila menuju loket tiket dan meraung-raung berebut tiket.
Oke, udah dulu ya. GAWAT, gue harus ikut meraung-raung untuk dapetin tiket. Doain gue semoga berhasil ya!!! Thanks!! (KABUR, TIKETTTT TUNGGU AKU, BANG RADIT I'M COMING)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
lol
yap...visit back
Posting Komentar